Laporan Akhir Modul 3



1. Jurnal [Kembali]

1.   Inverting Amplifier


Rf(kΩ)

Vi(V)

Hitung

Gain(  𝑅𝑓 )

𝑅𝑖𝑛

Vout

Bentuk Gelombang

 

 

20

 


5V

 


-2

 


-0,210V

 


 

 

50

 


5V



-5 

 


-0,228

 


 

 

80

 


5V



-8 


 


-0,238



2. Komparator

V1 (V)

V2 (V)

Vout

 3V

1V 

 -9,98V

 1V

3V 

 11,26V



3.   LPF -20dB

 

Frekuensi

Vin

Vout

Grafik Sinyal

 

 

 

 

100 Hz

 




1,759V





1,478V 

 

 

 

 

 

500 Hz





1,745V 

 




0,518V

 


 

 

 

 

 

 

1000 Hz







 1,724V







0,263V 

 







Sketch Grafik Bode Plot

 




4.   HPF 40dB


Frekuensi

Vin

Vout

Grafik Sinyal

 

 

 

 

100 Hz





1,759V 





0,540V 

 

 

 

 

 

500 Hz





 1,743V

 




1,597V

 

 

 

 

 

1000 Hz

 




0,334V





1,683V 

 







Sketch Grafik Bode Plot

 



2. Prinsip Kerja [Kembali]

Prinsip kerjanya adalah sinyal input diberikan ke terminal inverting (–) op-amp melalui resistor , sedangkan terminal non-inverting (+) dihubungkan ke ground. Output dikembalikan melalui resistor ke input inverting. Karena arus input ≈ 0, maka arus yang melalui  sama dengan arus yang melalui . Hal ini menghasilkan output yang berbanding terbalik fase (180°) dengan input, dengan besar penguatan:

  • Persamaan keluarannya:

    Vout=Rf/Rin x Vin​

2. Comparator (Komparator)

Prinsip kerjanya adalah membandingkan dua tegangan input. Jika tegangan pada input non-inverting (+) lebih besar daripada inverting (–), maka output akan menuju tegangan saturasi positif. Sebaliknya, jika tegangan pada inverting (–) lebih besar, maka output menuju tegangan saturasi negatif. Dengan demikian, komparator bekerja mengubah sinyal analog menjadi keluaran logika digital (tinggi atau rendah).

3. Low Pass Filter (LPF –20 dB)

Prinsip kerjanya adalah meneruskan sinyal dengan frekuensi rendah dan meredam sinyal dengan frekuensi tinggi. Pada frekuensi di bawah cut-off fc, sinyal dilewatkan hampir tanpa redaman, sedangkan pada frekuensi di atas fc, sinyal dilemahkan dengan slope –20 dB/decade. Dengan kata lain, hanya frekuensi rendah yang bisa lolos ke output.


4. High Pass Filter (HPF 40 dB)

Prinsip kerjanya adalah meneruskan sinyal frekuensi tinggi dan meredam sinyal frekuensi rendah. Pada frekuensi di atas cut-off fc, sinyal dilewatkan dengan baik, sedangkan di bawah fcf_c, sinyal dilemahkan dengan slope –40 dB/decade. Artinya, semakin rendah frekuensi input, semakin besar redamannya, sehingga hanya frekuensi tinggi yang bisa melewati filter.


3. Video Percobaan [Kembali]

Video penjelasan rangkaian inverting amplifier pada OP-AMP

     



  • video rangkaian inverting amplifier


  • video rangkaian komparator 



  • Video rangkaian LPF (Low Pass Filter)



  • Video Rangkaian HPF (High Pass Filter)




4. Analisa[Kembali]

  1. Analisa prinsip kerja dari rangkaian  Inverting Amplifier berdasarkan nilai yang didapatkan dari percobaan.
    jawab:

    Pada rangkaian inverting amplifier, sinyal input dimasukkan melalui resistor  ke terminal                inverting (–) op-amp, sedangkan terminal non-inverting (+) dihubungkan ke ground. Output                    dikembalikan melalui resistor , sehingga diperoleh hubungan:


    Artinya, output berfase terbalik 180° terhadap input dengan penguatan sebesar .

    Hasil percobaan menunjukkan bentuk gelombang output sudah terbalik fase sesuai teori, namun nilai     tegangan keluaran yang didapat jauh lebih kecil dibandingkan hasil perhitungan. Perbedaan ini                kemungkinan disebabkan oleh keterbatasan tegangan catu op-amp, kesalahan pengukuran                        menggunakan multimeter (bukan osiloskop), atau faktor non-ideal lain seperti pembatasan amplitudo     (clipping).


    2. Apa yang terjadi jika input komparator mendekati sama dengan tegangan referensi? Apakah                    output stabil atau terdapat ketidakpastian (chattering)? Jelaskan berdasarkan hasil percobaan.

        Jawab:

        Ketika tegangan input mendekati tegangan referensi, selisih tegangan pada kedua masukan op-amp         menjadi sangat kecil. Pada kondisi ini, output komparator tidak stabil dan dapat terjadi chattering,         karena noise atau fluktuasi kecil saja sudah cukup membuat output berubah-ubah antara level                tinggi dan rendah. Hal ini sesuai hasil percobaan yang menunjukkan output tidak stabil saat input            hampir sama dengan referensi.


    3. Bagaimana perbandingan antara nilai perhitungan dengan pengukuran dan jika terjadi perbedaan            berikan alasannya.

        Jawab: 

       di mana secara teori seharusnya Vout mencapai nilai besar (−10 V, −25 V, −40 V), namun hasil               pengukuran hanya sekitar −0,2 V, hal ini kemungkinan disebabkan oleh kesalahan wiring,                       pengukuran yang tidak tepat, atau keterbatasan op-amp dalam kondisi catu daya, sedangkan pada           rangkaian comparator hasil pengukuran mendekati nilai teoritis yaitu  saturasi pada tegangan                   supply ±12 V, hanya sedikit lebih rendah karena sifat op-amp yang tidak mampu mencapai                       tegangan rail secara sempurna. Pada rangkaian LPF hasil pengukuran menunjukkan kecenderungan        sesuai teori, yakni sinyal melemah seiring bertambahnya frekuensi, meskipun terdapat selisih angka        akibat toleransi komponen, keterbatasan bandwidth op-amp, dan metode pengukuran. 

    4.Analisa prinsip kerja dari LPF berdasarkan tegangan input, output, frekuensi cut-off, dan                       gelombang hasil percobaan.

       Jawab:

        LPF (low-pass filter) pada percobaan ini bekerja seperti teori: pada frekuensi rendah (100 Hz, Vin         ≈ 1.759 V → Vout ≈ 1.478 V) keluaran hampir mengikuti input dengan sedikit pelemahan (gain ≈         0.84), sedangkan saat frekuensi meningkat menjadi 500 Hz dan 1000 Hz keluaran menurun tajam            (Vout ≈ 0.518 V dan 0.263 V; gain ≈ 0.297 dan 0.153), menunjukkan bahwa filter melewatkan                komponen frekuensi di bawah cut-off dan meredam komponen di atasnya. fase keluaran tertinggal         (lag) terhadap input yang makin besar pada frekuensi lebih tinggi ini terlihat pada bentuk                        gelombang percobaan: pada 100 Hz bentuk sinus output hampir sejajar (hanya sedikit bergeser dan         mengecil), sedangkan pada 500–1000 Hz amplitudo jauh lebih kecil dan puncak/palungnya                    bergeser ke belakang.

    5.Analisa prinsip kerja dari HPF berdasarkan tegangan input, output, frekuensi cut-off, dan                       gelombang hasil percobaan.

       Jawab:

     Pada rangkaian HPF hasil percobaan menunjukkan bahwa pada frekuensi rendah (100 Hz) tegangan      output jauh lebih kecil dibanding input, menandakan sinyal teredam, sedangkan pada frekuensi             lebih tinggi (500 Hz dan 1000 Hz) tegangan output meningkat dan hampir sama dengan input                sehingga  sinyal dapat melewati filter dengan baik. Hal ini sesuai prinsip kerja HPF yang meredam        frekuensi dibawah frekuensi cut-off dan melewatkan frekuensi di atasnya, dengan gelombang hasil        percobaan juga memperlihatkan pergeseran fase serta perubahan amplitudo sesuai karakteristik HPF      orde dua dengan slope 40 dB/decade.



5. Download File[Kembali]

Download Pdf Laporan Akhir [disini]

Download video inverting amplifier [disini]

Download video komparator [disini]

Download video LPF -20dB [disini]

Download video HPF 40dB [disini]









Komentar