Laporan Akhir Modul 2
1. Mengukur dan Mengamati Tegangan Searah dan Tegangan Bolak-Balik
Tegangan DC | ||
Amplitudo Vpp | Perioda | Frekuensi |
Tegangan AC | ||
Amplitudo Vpp | Perioda | Frekuensi |
2. Membandingkan Frekuensi
Jenis Gelombang | Frekuensi Oscilloscope | Frekuensi Function Generator |
Sinusoidal | ||
Gergaji | 998Hz | |
Pulse |
3. Membandingkan Frekuensi dengan Cara Lissajous
Perbandingan Frekuensi | Frekuensi Generator A (fy) | Frekuensi Generator B (fx) | Lissajous |
1:1 | |||
1:2 | |||
2:1 | |||
3:1 | |||
2:3 | |||
3:1 |
4. Pengukuran Daya Beban Lampu Seri
Beban | Daya Terukur | V total | I total | Daya Terhitung |
1 Lampu | ||||
2 Lampu | ||||
3 Lampu |
5. Pengukuran Daya Beban Lampu Parallel
Beban | Daya Terukur | V total | I total | Daya Terhitung |
1 Lampu | ||||
2 Lampu | 0,02 mA | |||
3 Lampu |
A. Prinsip Kerja Oscilloscope
- Kalibrasi Oscilloscope
- Hidupkan oscilloscope dan tunggu beberapa saat sampai pada layar akan muncul berkas elektron
- Atur posisi sinyal pada layar sehingga terletak di tengah-tengah
- Hubungkan input kanal A dengan terminal kalibrasi yang ada pada oscilloscope
- Amati bentuk gelombang dan tinggi amplitudonya.
2. Mengukur dan Mengamati Tegangan Searah dan Tegangan Bolak-Balik Susun rangkaian seperti gambar berikut :
- Hidupkan oscilloscope dan tunggu beberapa saat sampai pada layar akan muncul berkas elektron
- Atur posisi sinyal pada layar sehingga terletak di tengah-tengah
- Hubungkan input kanal A dengan terminal kalibrasi yang ada pada oscilloscope
- Amati bentuk gelombang dan tinggi amplitudonya.
● Tegangan Searah
a. Atur output power supply sebesar 4 Volt b. Hubungkan input kanal B oscilloscope dengan output power supply c. Atur saklar oscilloscope pada DC, bacalah dan amati berapa tegangan yang diukur oleh oscilloscope
• Tegangan Bolak Balik
a. Atur generator sinyal pada frekuensi 1 kHz gelombang sinusoidal, dengan besar tegangan 4 Vp-p b. Kemudian ukur dan amati tegangan ini dengan oscilloscope
Prinsip kerja :
Pada rangkaian ini, sumber dc atau power supply sebesar 4v dihubungkan dengan kanal b pada osiloskop untuk mengamati dan mengukur tegangan dari arus searah. Dan untuk grafik sinusoidal dari signal generator diatur frekuensi sebesar 1kHz dan tegangan 4Vp-p, lalu dihubungkan dengan kanal a pada osiloskop, sehingga jika rangkaian dijalankan, maka grafik dari osiloskop dapat diamati
3. Mengukur dan Mengamati Frequency
a. Susun rangkaian seperti gambar berikut :
b. Hubungkan output dari function generator dengan input kanal A oscilloscope. Saklar fungsi dari function generator pada posisi
sinusoidal
c. Amati bentuk gelombang yang muncul pada layar, kemudian ukurlah
frekuensinya. Catat penunjukan frekuensi dari function generator
d. Bandingkan hasil pengukuran frekuensi dengan oscilloscope dengan
frekuensi yang ditunjukan oleh function generator
e. Ulangi langkah b dan c untuk gelombang gigi gergaji (segitiga) dan
gelombang pulsa
4. Membandingkan Frekuensi dengan Cara Lissajous
a. Susun rangkaian seperti gambar berikut :
b. Atur selektor time base oscilloscope pada posisi XY dan saklar pemilih kanal pada posisi A dan sinkronisasi pada posisi B
c. Hubungkan sinyal dengan frekuensi yang tidak diketahui pada input A dan sinyal dengan frekuensi yang dapat dibaca pada input B
d. Atur frekuensisinyal pada kanal A,sehingga diperoleh gambar seperti salah satu dari gambar 2.1. Kemudian amati berapa perbandingan frekuensinya. Bacalah penunjukan frekuensi generator
e. Ulangi langkah b dan c untuk frekuensi yang lain dan catat hasilnya dalam bentuk gambar gelombang Lissajous
f. Atur perbandingan X:Y pada 1:1, 1:2, 1:3, 2:1, 2:3, 3:1, 3:2
Prinsip Kerja : Rangkaian ini menggunkan dua buah function generator yag masing-masing dihubngkan pada kanal A dan kanal B dari osiloskop. Sinyal yang tidak diketahui dihubungkan pada input A dan sinyal yang dapat dibaca dihubungkan pada kanal B. Atur frekuensi pada kanal A sampai terbentuk seperti salah satu gambar 2.1 yang ada pada modul, kemudian amati perbandingan frekuensinya.
B. Pengukuran Daya
5. Mengukur Daya Satu Fasa
Video Percobaan Oscilloscope (kalibrasi, frekuensi, lissajous)
VideoPengukuran Daya Beban Lampu (Seri & Paralel)
ANALISA DAN PEMBAHASAN
1. Mengapa perlu dilakukan kalibrasi sebelum osiloskop digunakan?
Jawab :
untuk memastikan bahwa hasil pengukuran yang ditampilkan akurat dan sesuai dengan nilai sebenarnya. Tanpa kalibrasi, osiloskop dapat menunjukkan nilai tegangan yang tidak sesuai dan ini bisa mengakibatkan kesalahan dalam analisis sinyal.
2. Jelaskan perbedaan tegangan AC dan DC pada osiloskop berdasarkan amplitude, frekuensi dan perioda!
Jawab :
A.amplitudo
AC (Alternating Current): Amplitudo bervariasi secara periodik, bisa positif dan negatif.
DC (Direct Current): Amplitudo konstan dan tidak berubah seiring waktu.
b. Frekuensi
AC: Memiliki frekuensi tertentu (misalnya, 50 Hz atau 60 Hz untuk listrik rumah tangga).
DC: Tidak memiliki frekuensi karena tegangan selalu tetap.
c. Perioda
AC: Memiliki perioda tertentu yang berbanding terbalik dengan frekuensi (T = 1/f).
DC: Tidak memiliki perioda karena tidak berosilasi.
3. Jelaskan macam-macam bentuk gelombang berdasarkan generator fungsi dan frekuensi !
Jawab :
Gelombang Sinusoidal: Bentuk gelombang yang halus dan periodik, sering digunakan dalam sistem tenaga listrik dan komunikasi.
Gelombang Kotak (Square Wave): Memiliki transisi tajam antara level tinggi dan rendah, sering digunakan dalam sistem digital dan pengujian rangkaian logika.
Gelombang Segitiga (Triangle Wave): Memiliki kenaikan dan penurunan linier, sering digunakan dalam modulasi sinyal.
Gelombang Gigi Gergaji (Sawtooth Wave): Memiliki kenaikan linier dengan penurunan mendadak, banyak digunakan dalam pemindaian osiloskop dan synthesizer musik elektronik.
4.Bandingkan nilai daya yang terukur dan nilai daya terhitung pada pengukuran daya beban lampu seri!
Jawab :
• 1 Lampu: Terukur = 0,010422 W, Terhitung = 0,010422 W
• 2 Lampu: Terukur = 0,22266 W, Terhitung = 0,22266 W
• 3 Lampu: Terukur = 0,9018 W, Terhitung = 0,9018 W
Daya terukur dan daya terhitung dalam rangkaian seri sama persis, yang menunjukkan bahwa pengukuran berjalan dengan sangat akurat.
5. Bandingkan nilai daya yang terukur dan nilai daya terhitung pada pengukuran daya beban lampu parallel!
Jawab :
• 1 Lampu: Terukur = 0,00005 W, Terhitung = 0,00005 W
• 2 Lampu: Terukur = 0,00005 W, Terhitung = 0,00005 W
• 3 Lampu: Terukur = 0,000075 W, Terhitung = 0,000075 W
Sama halnya seperti pada rangkaian seri, pada rangkaian paralel ini daya terukur dan daya terhitung dalam rangkaian paralel tidak memiliki perbedaan.











Komentar
Posting Komentar